Suara Misterius

Suara Misterius
lanjutan dari... Perbukitan Di Balik Kampung

Rumah Sangat sederhana tempat tinggal Mang Biru penuh dengan tetangga berkumpul melihat keadaan Mang Biru. Bangunan dengan tembok anyaman bambu, beralas tanah, dan beratap genteng-genteng yang sudah bolong. Malam yang mulai larut, tidak menyurutkan penduduk kampung menengok Mang Biru.

Di sebuah kamar bagian depan tampak Mang Biru terbaring lemah penuh luka di bagian kaki, tangan, dan sedikit memar di pipi dan dahi.

"Biru..Biru.. Kamu ini seorang pendekar kampung ini. Kok bisa luka separah gini? Gimana ceritanya?" tanya Pak RW duduk tepat di sampingnya.
Mang Biru hanya tersenyum kecut. Matanya menerawang memenuhi ruang langit-langit rumah. Dia pun mulai bercerita tentang asal muasal musibah yang dia derita.

"Bambu di sebelah selatan aja yang kita ambil. Di sana sudah tua dan besar-besar." usul Dul dengan jari telunjuk mengarah ke selatan.
"Selatan mana?"
"Itu, Selatan yang dekat sungai cetek banyak ikan tongkolnya."
"Sompret gundul. Mana ada Sungai ada ikan tongkol. Yang ada paling ikan paus, hiu, ama petek."
"Sama gila ya.."
Mereka menyusuri setapak becek penuh ranjau-ranjau lumpur ke arah selatan. Jalur yang sulit untuk mereka yang belum terbiasa berjalan kaki. Kanan, kiri, depan, dan belakang penuh dengan belantara bambu. Hutan yang masih alami. Terkadang binatang liar pun berkeliaran tanpa ijin memasuki kawasan ini. Krrrraaak... Kdebrrruuk..

Mereka tersentak kaget menghentikan langkah. Mata menyusuri arah suara tadi. Hati dan pikiran mereka was-was penuh tanda tanya.

"Dul, suara apa tadi?" suara pelan Mang Biru. Sementara matanya terus mengawasi arah di mana suara berasal.
"Gak tau Ru. Kayaknya ada kucing lagi BAB." jawab Dul sekenanya.
"Bukan.."
"Ng.. Tikus ngitung duit."
"Bukan.."
"Kadal lagi brantem ama buaya."
"Bukan juga.."
"Trus apa sih, bukan..bukan.. mulu?"
"Istri lo lagi selingkuh."
"Sialan lo.."

Bruk..bruk.. ktpraak.. tuingg.. suara itu kembali terdengar. Kali ini lebih keras. Mereka bertatap muka tambah penasaran.

"Dul.. Kita cari tahu asal suara itu yuk!"

Ada perasaan ragu Dul menuruti kemauan Biru. Mereka bergerak ke arah suara. Pelan, hati-hati, waspada, penuh was-was mereka berjalan. Sementara matanya tidak henti-hentinya menoleh kanan kiri. Suara pun semakin lama semakin keras. Tiba-tiba mereka menghentikan langkahnya.

"Sssst.. Kayaknya mereka banyak nih jumlahnya." bisik Biru.
"Iya.. Tapi siapa mereka Ru?"
"Gwe blon tau neh. Kita awasin dulu."

Tampak sekelompok orang berpakaian hitam-hitam sedang sibuk menebang bambu dengan alat pemotong canggih. Mesin rumput. Sudah hampir seratus meter persegi hutan bambu telah botak. Kurang lebih 40 orang atau lebih, bisa juga kurang jumlah mereka. Para perambah bambu ilegal.

Di tempat persembunyian tidak jauh dari mereka Dul dan Ru terus mengawasi sepak terjang mereka. Keringat dingin pun turut membasahi tubuh Dul dan Ru.

"Kurang asem.. Ru, Mereka udah bikin Botak hutan kita. Kita mesti bertindak nih!"geram Dul dengan kepalan tangan siap menghajar mereka.
"Ntar dulu Dul. Jumlah mereka banyak. Nggak seimbang kalo langsung kita lawan."
"Trus.."
"Kita mesti cari strategi buat ngelumpuhin mereka."

Mereka terdiam memikirkan cara. Biru tertunduk dengan mata merem-melek sambil kepala diputar sembilan puluh derajat bulak-balik. Persis Ayam lagi nyari ketombe. Sementara Dul mata tengok kiri tengok kanan, pantat geser kiri geser kanan, dan kedua tangannya dia gerakan naik turun tidak ubahnya orang senam. Itulah cara mereka berfikir.

"Udah ketemu nih gue punya strategi." suara pelan Biru.
"Ideem.. gue juga" Dul tidak mau kalah.
Mereka pun suit jari buat nentukan strategi siapa yang harus dijalankan.
"Gue menang! Elo kalah!" celoteh Dul girang.
"Ya udah. Sok ceritain gimana strategi elo?"
"Sini telinga elo!" Biru nuruti kemauan Dul ngedeketi telinga ke mulut jengkol Dul.
"Wsss..Wsss..Mpruuutt.." bisik Dul
Biru kedap-kedip sambil geleng kepala, bersiap melakukan aksi penyerangan. Serangan fajar menyambut hari penuh simbah keringat dan darah.

Bersambuung...

Ditulis Oleh: KanG piE

Info yang kamu baca adalah Suara Misterius dengan harapan bermanfaat untuk kamu. Silahkan kamu copas dan menyebarluaskan seluruh isi artikel ini dengan catatan menyebutkan sebagai asal sumber Info ini.

Sahabat KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...