Nasehat untuk Zaman

Nasehat untuk Zaman
Dulu, ketika aku masih berusia 13 tahun setiap malam bulan puasa tadarusan menggunakan suara pengeras mik dimasjid atau kami menyebutnya mikranan begitu kental dan siar yang menggugah jiwa muda aku turut hadir ke masjid sekalipun hanya untuk mendengar. Suasana yang sahdu tidak kurang dari 20 orang baik tua dan muda dan aku yang masih belia tersenyum indah.

Sekarang, mikranan sepertinya sudah tergerus bahkan boleh jadi akan akan hilang tanpa bekas dikalahkan oleh kesenangan semu dunia. Sungguh amat disayangkan. Rasa penasaran kenapa hal ini bisa terjadi. Kemana pemuda ini keluyuran. Bada taraweh aku berkeliling mencari mereka. di pusat perbelanjaan, di arena permainan PS, di arena permainan internet, di tempat keramaian jalan trotoar. Ups.. ini lah mereka menghabiskan waktu ramadhan. Keasyikan semu, kesenangan sesaat yang jika selesai waktu mereka habiskan rasa itu pun punah tanpa bekas.

Naudzubillah.. Masa yang penuh dengan fitnah dunia. Mengikis moral oleh kesenangan sesaat.Naudzubillah.. akankah dua tahun kedepan mikranan tidak akan ada lagi?

Rasa geram tapi prihatin dengan keadaan moral sekarang. Tontonan televisi dengan banyolan yang tidak lucu justru di tayangkan dengan alasan sebagai arena hiburan untuk menghibur saja. Tidak sadarkah jika banyolan yang gak lucu ini mampu sedikit demi sedikit menjauhkan diri umat Muhammad menjauh dari masjid.

Ataukah jawaban yang pernah aku ingat mas.. moral biar kami sendiri yang urus. Gak usah ikut campur.. Moral ya elo-elo gua-gua. Gak usah larang sana larang sini.

Yap.. moral memang tanggung jawab masing-masing. Tapi mengingatkan adalah kewajiban setiap insan untuk orang yang beriman. Sekali lagi dan perlu digaris bawahi hanya untuk orang yang beriman.

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.(QS.Al Ashr 3) Naudzubillah... Ada apa gerangan semua ini. Ngeri rasanya kalau membayangkan semua ini.

Yuk.. kita renungkan sabda Rosullullah saw..
Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari)
Umatku ini dirahmati Allah dan tidak akan disiksa di akhirat, tetapi siksaan terhadap mereka di dunia berupa fitnah-fitnah, gempa bumi, peperangan dan musibah-musibah. (HR. Abu Dawud)
Tiga perkara yang aku takuti akan menimpa umatku setelah aku tiada: kesesatan sesudah memperoleh pengetahuan, fitnah-fitnah yang menyesatkan, dan syahwat perut serta seks. (Ar-Ridha)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)


Semoga apa yang aku tulis ini sebagai pengingat aku, kamu dan kita yang berusaha meraih kebahagiaan akhirat. Dan yang aku tulis adalah rasa prihatin aku dengan keadaan sekarang.. kengerian aku dengan keadaan yang akan datang.

Yuk.. kita berlindung kepada Allah yang menciptakan dan menguasai masa. Harapan kita agar bisa terhindar dari fitnah yang menjerumuskan kita ke dalam arena kesesatan. Amiin..

Ditulis Oleh: KanG piE

Info yang kamu baca adalah Nasehat untuk Zaman dengan harapan bermanfaat untuk kamu. Silahkan kamu copas dan menyebarluaskan seluruh isi artikel ini dengan catatan menyebutkan sebagai asal sumber Info ini.

Sahabat KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...