Menyibak Rahasia di Balik Mimpi

"Assalamualaikum, Semalam kamu mimpi apa min?" tanya Kang Goler ke Si Mimin yang sedang membersihkan rumput liar di sawah dekat di mana Kang Goler biasa mancing.

Mimin menghentikan kesibukannya sejenak. Ia menoleh dengan tatapan heran, Kang Goler yang tidak biasa dari biasanya.

"Udah jawab saja. Mimpi apa semalam?" Pinta Kang Goler.

Mimin hanya menggelengkan kepala.

"Jangan bohong kamu. Setiap orang kalo habis bangun tidur dia pasti mimpi. Cuma mimpinya itu tidak mau diceritakan atau tidak mau ambil pusing sama mimpi itu. Sok jawab saja Min."

Mimin mendelik tambah heran.

"Betul kang. Saya tidak mimpi. Memangnya ada apa Kang sampai nanyain mimpi saya? Ooo.. Buat pasang togel yah?"

"Ush.. Sembarangan. Togel tuh haram hukumnya. Tidak boleh dilakukan. di dalam Al Qur'an ayat 90 tuh disebutkan bahwa Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Jadi togel atau judi dalam bentuk lainnya tuh perbuatan setan. Haram!" kata Kang Goler tegas dengan nada tinggi layak ustadz yang ditelevisi.

"Trus, kenapa Akang nanyain saya mimpi segala?"

"Saya tuh sedang belajar mentafsirkan mimpi. Siapa tahu dari tafsir saya bisa membantu kamu kamu nantinya."

"Oo..seperti Nabi Yusuf."

"Bukan.. Kalo Nabi Yusuf mendapat ilham dari Allah swt. Seorang Nabi yang dapat petunjuk langsung dari Allah. Jangan dibanding-bandingin sama. Saya orang awam yang lagi belajar. Sok jawab dong mimpi apa kamu tuh?"

"Duh.. Akang tuh belum percaya yah. Saya dari semalam sampai sekarang belum tidur. Soalnya semalam ada wayang golek semalam suntuk di lapangan depan kantor kepala desa. Jadi tidak mimpi."

"Sialan.. Kenapa tidak bilang dari tadi kamu ini. Assalamualaikum.." Sungut Kang Goler kesal lantas meninggalkan Si Mimin menyusuri pematangan sawah.

Udara masih terasa dingin. Mentari baru menampakan sinar menyambut hari baru. Suara kicau burung gereja yang menari di atas pesawahan meliuk-liuk mencari rezeki. Kang Goler yang memanggul beberapa pancing berjalan santai menikmati sejuknya alam pesawahan. Sesekali matanya menoleh kanan kiri seolah ada yang ia cari.

"Assallamualaikum Nyi Ona. Gimana kabar Nyai pagi ini?" sapa Kang Goler.

"Wa alaikum salam. Al Hamdulillah baik Kang." jawab Nyi Ona ramah.

Nyi Ona yang baru tiba di gubuk pengusir burung tampak sibuk membereskan perlengkapan. Arit,cangkul, Parang, dan menu sarapan. Kehidupan tani.

"Semalam Nyi Ona tidurnya pules?" tanya Kang Goler ikut membantu membereskan perlengkapannya.

"Alhamdulillah Kang. Pules."

"Naah, pasti nyai berimimpi indah ya semalam?"

"Ah.. Ada-ada saja Akang ini." Nyi Ona tersipu malu. Kepalanya sedikit ditundukkan.

"Jadi betul dugaan Akang yah. Silahkan ceritakan mimpi nyai semalam. Akang mau tafsirkan mimpinya."

"Waah.. Akang tuh bisa tafsirkan mimpi orang yah?"

"Tidak juga nyai, Akang lagi belajar saja. Siapa tahu berguna buat Nyai dan keluarganya untuk kedepannya nanti. Silahkan cerita nyai."

"Ng.. gimana yah kang. Saya tuh semalam mimpi. Hanya saja tidak tahu mimpi apa. Tidak ingat lagi."

"Aduuh?! Nyai ini. Kenapa bisa lupa nyi? Masa baru beberapa jam sudah lupa? Jangan bohong nyai? Dosa." Tanya Kang Goler sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Betul Kang, saya tuh tidak bohong. Yah, maklum saja kang. Dirumah banyak kerjaan. Jadi tidak sempat mikirin mimpi."

Kang Goler mengangguk-anggukan kepala menyembunyikan perasaan kesal. Lantas ia meninggalkan Nyi Ona tanpa pamitan. Ia menggerutu sendiri. Mulutnya terlalu sering mengeluarkan suara desis persis suara ular mencari mangsa wess..wesss.

Sudah banyak orang yang dia tanyakan mimpinya. Tapi tidak ada satupun yang mau menceritakan.

Mimpi itu adalah pemberian tuhan yang patut kita syukuri. Yah, memang tidak semuanya dari tuhan. Bisa jadi dari hembusan syetan buat ngejerumusin orang supaya tersesat dan mimpi itu yang tidak boleh di ceritakan. Uh, susah juga ya cari orang yang mau menceritakan mimpinya. Ada saja alasannya. Tidak mimpi, lupa, samar-samar, uh.. ada apa sih sama orang-orang ini?

Sungai yang lumayan lebar dengan deras arus amat tenang. Kang Goler mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendapat ikan. Seperti biasa 20 pancing tersedia dan menempatkannya ke tempat yang dirasa banyak ikannya. Hari masih pagi, Baru ia sendiri di sungai itu.

Berteduh di bawah pohon nyiur ia merebahkan pantat. Ia tercenung tentang mimpinya. Pikirannya menerawang menembus batas riakan sungai. Mimpi melihat kambing banyak di padang rumput yang luas tapi tidak ada penggembalanya. Dia menafsirkan bahwa pertanda dia akan mendapat rezeki banyak. Yah, hanya penafsiran yang sifatnya dugaan belaka. Sementara takdir hanya Allah yang mengatur dan Maha Tahu segala detil sekecil dan sesepele apapun.

Ufh, Tepatkah tafsiran mimpi saya ini? Dapat rezeki banyak?? Kalau betul, dari mana datangnya rezeki itu? Apa dari hasil mancing ini? Ah, Tidak mungkin?! Sebanyak-banyaknya ikan yang didapat paling dapetnya 30.000 atau 40.000 perak doang. Tapi..

"Duaarrr.."

"Haiiiit..!!! Ciaaat..!! Huuh...!! haaah..!!"

Kang Goler tersentak kaget. Refleks tubuh mundur kebelakang terhuyung-huyung membentuk kuda-kuda jurus ular nelan permen karet. Beruntung kakinya tepat menyentuh bibir sawah sehingga masih menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Ari Kamu Si Kupret, Hitam gila kayak soang ngagetin saya saja!!" Sentak Kang Goler kesal.

"Maaf.. maaf.." ucap Si Beng menahan tawa.

Si Beng yang tidak lain sahabat karib teman seperjuangan dia. Sama-sama mancing ikan buat mencukupi keperluan hidup sehari-hari. Hidup yang serba tidak berkecukupan mereka jalani tapi mereka tetap ceria dan tidak merasa susah dengan keadaan mereka.

"Lagian masih pagi pake acara ngelamun. Ngelamunin apa sih? Ooo.. saya tahu. Mimpi ya."

"Haa.. Kok bisa tahu? Dari mana kamu tahu kalo saya mikirin mimpi?" tanya Kang Goler heran.

"Tuh, kata tetangga pada heran sama kamu."

"trus, apa kata mereka?"

"Ya tidak cerita apa-apa. Cuma heran doang kenapa kamu belajar tafsir mimpi gitu. Lagian sejak kapan akang tertarik sama tafsir mimpi?"

"Saya tuh tiga hari yang lalu ngedengerin ceramah di masjid kota. Temanya kebetulan tentang tafsir mimpi. Nah saya penasaran sama ilmu tafsir mimpi ini. Lantas saya bertanya lebih jauh setelah pengajian itu ke pa ustadznya."

"Waah.. Kenapa saya tidak diajak kalo akang tuh ke kota? Ah, Akang tidak setia kawan." "Bukan begitu min, Saya tuh sudah ke rumah kamu. Tapi kata istri kamu tidak ada. Lagi pergi ke rumah Mamang kamu. Trus.. ya saya tinggal saja."

"Ooo.. Trus gimana kata ustadznya?"

"Ng.. nanti saja deh diceritainnya. Soalnya sekarang saya lagi bingung sama mimpi saya kalau ditafsirkannya pertanda akan dapet rezeki banyak. Nah, dari mana rezekinya itu yang saya bingung gitu?"

"Mmm.. Ya dari Allah swt pastinya kang. Akang kan sudah sering mendengar ceramah dari banyak ustadz. Pasti sudah tahu banyak tentang islam. Kenapa jadi bingung gitu? Kayak bukan Kang Goler yang saya kenal saja." timpal Si Beng sambil meletakan pancing kesana kemari.

Kang Goler tercenung dengan ucapan dia. Ia terpaku seolah tidak percaya dengan perubahan ia sekarang. Betulkah ia sudah berubah. Ia pun teringat dengan ucapan ustadz tentang takdir dan rahasia di balik takdir.

Banyak ulasan masalah takdir atau qadha dan qadar diberbagai buku dan media. Bahkan kadang kala masalah ini menjadi perdebatan di kalangan Umat Islam. Rahasia Allah yang wajib diimani. Ketetapan jalan hidup setiap ciptaanNya yang sudah tertulis dan tersusun oleh Sang Maha Pencipta. Kehidupan yang akan datang adalah misteri dan rahasia Allah. Tidak usah terpaku tentang apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Jalani dan berusaha meningkatkan iman dan takwa untuk persiapan bekal kelak di kehidupan setelah kematian nanti adalah kewajiban yang harus kita lakukan. Itu yang harus kita lakukan. Itu yang harus dipersiapkan.

"Nah.. loh.. jadi bengong lagi. Nih lihat pancing akang sudah dapet ikannya." ucap Si Beng menunjukan hasil pancing milik Kang Goler.

Kang Goler tersenyum sambil berucap Al Hamdulillah melihat ikan pertama yang didapat. Inilah rezeki pemberian Sang Maha Pemberi Rezeki. Asanya mulai tumbuh mensikapi hidup yang ia jalani.

Naah.. gimana ceritanya bagus tidak? Sok dikomentari tapi yang sopan yah. Okeh..

Ditulis Oleh: KanG piE

Info yang kamu baca adalah Menyibak Rahasia di Balik Mimpi dengan harapan bermanfaat untuk kamu. Silahkan kamu copas dan menyebarluaskan seluruh isi artikel ini dengan catatan menyebutkan sebagai asal sumber Info ini.

Sahabat KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...