Malapetaka Akhir Zaman

Bismillahirohmanirrohim.

Subhanallah, yang telah mengutus seorang nabi ummi untuk seluruh ummat manusia. Subhanallah, hanya mereka yang dikehendaki Allah menerima ajaran yang dibawanya. Nabi akhir zaman, Muhammad saw.

Untuk kesekian kalinya nabi yang agung di lecehkan dengan film anti islam oleh syetan berwujud manusia dan Kartun yang diterbitkan salah satu media di Negara Prancis. Untuk kesekian kali pula kemarahan dari umat ini membumi diseluruh penjuru kolong langit. Korban pun tidak bisa dielakan.

Fenomena penghinaan terhadap Islam sudah berulang-ulang kali. Dan akan terus terulang hingga akhir zaman. Naudzubillah dari fitnah setan berujud manusia dan jin. Suara mereka tidak akan berhenti menghina, menghasut, propaganda, dan permusuhan yang ditampakan oleh kafir dan setan berujud manusia semakin jelas dan berani.

Satu pertanda kiamat besar sudah semakin dekat. Fitnah yang kian meraja lela. Nyawa manusia seolah sudah tidak berharga lagi.

Dan buku di bawah ini amat penting untuk kita baca dan renungi. Sungguh Allah Maha Mengetahu apa yang akan terjadi.

Malapetaka Akhir Zaman Dan Cara Mengatasinya karya Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin.



Tulisan yang menitik beratkan pada mereka "Syaitan" yang membuat fitnah baik dari kalangan Jin ataupun Manusia. Dan jenis-jenis fitnah yang saat ini tengah berlangsung.

Sungguh buku ini sangat bermanfaat. Bekali diri dengan iman dan takwa. Siapa pun orangnya akan sangat sulit untuk menghindar dari fitnah. Dan hanya Manusia yang berilmu dan IMTAK yang mampu menjadi benteng pertahanan diri. Semoga bermanfaat.

Read More

Berfikir Kritis

Hrrr...okk..hrrr.. okk.. Kurang lebih seperti itu suara dengkur Goler. Padahal hari sudah siang, ia masih tertidur pulas. Dan Nyi Eneng istri Goler entah kenapa membiarkan Ia terlelap dibuai mimpi, sibuk dengan urusan dapur. Hari Minggu yang tidak biasanya. Hari untuk bergotong-royong. Rutinitas warga untuk menjaga kelestarian kampung sekaligus mempererat tali silaturahmi.

Kampung Kali Becek. Kampung yang jauh dari kebisingan dan kesumpekan kota. Kampung yang masih memegang erat kekompakan, kebersamaan,dan keharmonisan antar warga. Kelestarian lingkungan, kebersihan desa, dan masih terlihat alami dengan banyaknya pepohonan rindang berdiri kokoh berjejer di setiap ruas.

"Pantas saja tidak ikut gotong royong. Rupanya lagi enak-enakan tidur. Banguun..! Banguuun!!"Mang Emi menggoyang-goyangkan tubuh Goler persis di sisi ranjang.

Mang Emi adalah paman goler yang juga ketua RW Kampung Kali Becek. Dia berwatak tegas, egois, dan sudah banyak warganya dibikin kuping panas kalaupun hanya kesalahan kecil. Terlebih untuk urusan kemasyarakatan seperti gotong royong, jangan coba-coba untuk tidak hadir jika tidak ingin kena labrak.

Goler masih tidur.

Mang Emi geleng-geleng kepala, "Banguun! Banguun!"

Masih terbuai mimpi, ia menghela nafas. Sesaat ia memandangi Goler dengan suara dengkurnya. Yang saya tahu dia paling duluan datang ke masjid. Paling lantang jika berbicara masalah agama. Paling dermawan kalaupun dia sendiri serba pas-pasan. Dan paling bodoh jika disuruh baca. Tapi kenapa sekarang bangunnya siang. Apa karena malas gotong-royong? Ah, tidak mungkin? Dia selalu tampil. Minggu kemarin saja dia sudah apruk-aprukan bersihkan halaman mesjid. Padahal pagi masih gelap. Sampai-sampai Imam masjid keluar setelah selesai wirid jadi heran melihat Goler lebay.

"Kenapa gotong royongnya paling duluan?"

"Tuh.. " goler menunjuk perempuan berpakaian seksi serba kelihatan.

"Astaghfirullah, dasar kamu mata keranjang." kata ustadz sambil tangan kirinya menutup mata. "Saya tidak mata keranjang pa ustadz. Sumpah!" Goler meyakinkan, sambil tangannya diangkat dan jemarinya membentuk victory.

"Kamu jangan bohong ya?"

"Tidak, saya tidak bohong."

"Trus buat apa kamu nunjuk perempuan itu?"

"Jam sekarang biasanya dia minta tolong saya. Lumayan atuh buat dapur."

"Minta tolong?!" ustadz jadi penasaran, "Pagi masih gelap gini minta tolong?! Tolong apaan?"

"Biasalah Pa. Namanya hari libur. Orang tuh kalau hari-harinya dipakai kerja terus, badan pastinya terasa pegal-pegal. Nah, biar badan tidak kaku dan jadi fit lagi, ya dipijit."

"Pijit?! Jadi selama ini kamu pijitin dia. Astaghfirullah Goler.. nyebut! tobatlah! Itu dosa."

"Dosa?! Masa pijit orang dosa?"

"Ari kamu jangan bego ya. Dia itu bukan muhrim kamu. Jangankan sampai pijit. Melihat tubuhnya saja sudah dosa."

"Ih, ari ustadz tuh salah paham saja."

"Salah paham gimana? Sudah jelas itu perempuan tong-tong. Janda lagi."

"Ting-ting barangkali."

"Ting-ting kalau belum kesentuh." "Hooh.. Lagian saya tidak mijit dia pak ustadz, tapi bapaknya."

Dan..

"Neeeng..!!"Teriak Mang Emi.

Beberapa menit sudah berlalu, yang dipanggil belum datang.

"Neeng!!" lebih keras dari sebelumnya.

Masih belum juga datang, ia pun menuju dapur. Dapur kosong melompong, Ditelusurinya setiap kamar. Dari mulai kamar mandi, kamar tidur, kamar yang belum jadi, kamar tetangganya, sampai kandang ayam, yang dicari masih belum ketemu. Ia melirik jam tangan. Hari bertambah siang. Di ambilnya seember air.

"Burrrr...jburrr"

"Huaa.. mbrr..mbrr.." Goler keblingsatan basah kuyup.

Antara sadar dan tidak ia berlari terbirit-birit ke dapur. panci, piring, dan perabotan dapur lainnya ia bereskan. Dengan pandangan aneh, Mang Emi mengikutinya dari belakang.

"Mamang.. Kenapa diam saja di situ? Buruan bantu saya beresin parabotan."

Mang Emi memicingkan mata heran.

"Aduh si mamang ini berlagak bego. Tidak tahu kalau saya basah kuyup gini gara-gara menghindar dari Tsunami."

"Tsunami?!"kata Abah heran. Tidak lama suara tawanya pun lepas.

Goler terdiam, mendongak, matanya disipitkan." Ada yang aneh. Kenapa tertawa? bukannya panik dan ikut bantuin beberes. Atau.." batin Goler. Ia berusaha sadar di antara pengaruh kantuknya. Kedua tangannya memukul-mukul pelan pipinya.

"Memangnya kampung kita yang letaknya di pegunungan ini, ditambah ratusan kilo jaraknya dari pantai bisa kena tsunami Goler? hihihi.. Mustahil atuh." Diam sejenak sambil mencari tempat duduk.

"Makanya. Jadi orang jangan suka bangun siang. Nanti, rezekinya diambil Si Tsunami. hahhaa." Goler diam seribu bahasa.

"Yang abah tahu, kamu tuh paling getol sama dengerin ceramah. Tidak pernah ketinggalan dan tidak mau diganggu. Tentunya sudah tahu banyak tentang agama. Ee.. malah bangun siang. Apa tidak malu sama tetangga."

Merasa tersindir Goler angkat bicara, "Kenapa harus malu mamang?"

"Jadi kamu tidak merasa malu?"

"Tentu saja tidak. Kan saya tidak bersalah."

"Jadi bangun siang tuh, kamu tidak merasa bersalah? Wah, kalau begitu percuma punya ilmu agama banyak. Tapi tidak dipake."

"Ya, dipake lah mang. Masa ilmu tidak dipake. Dosa, nantinya."

"Nah, tuh tahu. Kenapa tidak merasa bersalah?"

"Yang salah siapa mang?" Goler balik bertanya.

"Aduh, Dasar gelo. Kamu bangunnya siang tuh tidak salah."

"Nah ini mamang yang keblinger. Saya tuh tidak bangun siang Mamang. Mamang saja yang tidak tahu. Tahu juga bisanya sok tahu, maunya menang sendiri. Tidak mau dengar penjelasan orang lain."

"Ari kamu berani ya, ceramahin Mamang kamu sendiri ya." kata Mamang terpancing amarahnya.

"Justru karena mamang sendiri saya berani." suara Goler lantang. " Dan itu gunanya agama, saling mengingatkan. Qur'an tuh menyebutkan. Dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. Jadi kalau ada yang salah harus diingatkan supaya tidak tambah salah."

"Oo.. Jadi Mamang tuh sudah bersalah. Makanya harus dinasehati kamu dulu, gitu?"

"Bukan gitu, dan saya tidak mungkin menasehati Mamang sendiri. Orang terpandang di kampung ini." Goler diam sejenak, "Saya nih cuma mengingatkan saja. Melihat orang jangan cuma dari sudut pandang perbuatannya saja. Tidak adil, bisa jadi fitnah. Dan tahu tidak Mang, kalau fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Dosa.. Coba kalau ditanyakan dulu. Kenapa orang tersebut berbuat, supaya jelas persoalannya. Kan bisa berimbang. Tidak main hakim sendiri. Melihat orang ngambil sendal, langsung dituduh maling. Padahal siapa tahu sendal yang diambil punya istrinya, atau mertuanya karena disuruh. Trus, ada orang di dalam rumah yang teriak-teriak dan memukul perempuan, langsung dituduh lagi menyiksa perempuan itu. Padahal siapa tahu lagi latihan drama buat acara agustusan."

Mam Emi mengangguk-anggukkan kepala. Ia memahami maksud perkataan Goler. Dalam hatinya merasa kagum dan bangga memiliki keponakan seperti Goler. Di balik penampilannya yang acak-acakan, tapi memiliki pemikiran yang cerdas. Dia tersadar. Namun rasa gengsi dan tidak mau disalahkan sudah menjadi sifatnya. Malu kalau mengalah. Apalagi dengan keponakannya sendiri. Harga dirinya bisa turun sembilan derajat.

"Oo.. Maksud kamu bangun siang itu tidak salah? Bagus? hebaat?" kata Mang Emi menyembunyikan gengsinya.

"Aduh, Si Mamang ini. Lagian saya tuh tidak bangun siang."

"Lha trus, tadi ngapain?"

"Tadi tuh tidur siang, Mamang."

"Tidur siang?!" Mang Emi memandang heran.

"Iya."

"Apa bedanya tidur siang sama bangun siang?"

"Ya beda atuh mang. Kalau bangun siang itu dari semalam sampai siang belum bangun-bangun. Nah, kalau tidur siang Dari semalam sampai siang itu sudah bangun, cuma tidur lagi."

"Nah loh?! Trus kamu bangunnya jam berapa, sampai tidur lagi?"

"Jam dua pagi."

"Ha.. Dasar gelo kamu teh??!!!"

Mang Emi mengambil sapu akan memukul Goler. Beruntung Goler sudah kabur duluan.
Read More

Misteri Perempuan Di Gubuk Pematang Sawah

"Beng, supaya tidak jenuh. Gimana kalo kita main tebak-tebakan?" usul Kang Goler di sela-sela menunggu pancing.

"Boleh. Saya dulu yang nanya ya?"

"Ya, silahkan."

"Bagaimana caranya buat mengetahui mana bagian kepala dan ekor dari cacing?"

Goler terdiam beberapa saat mendengar pertanyaan yang tidak diduganya. Tangan kirinya dia menunjuk ke arah dahi dan kedua bola matanya diputar 360 derajat berlawanan arah, "Apa ya? ng.. nyerah deh."

"Dikelitikin saja, nanti dilihat bagian mana yang cengar-cengir, itulah wajahnya. Weee."

"Ha..??!! Huaahahaha. bisa saja kamu."

Mereka tertawa lepas. Kali yang tenang. Hari masih siang. Gumpalan awan hitam lambat laun menutupi langit. Mereka tidak menghiraukan keadaan. Terlihat santai. Tidak ada rasa susah meniti hari. Sibuk mencari ikan sebagai penopang kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sekarang giliran saya yang nanya ya." lanjut Kang Goler.

Ia berfikir sejenak mencari ide tebakan. Sesaat matanya dipejamkan.

"Huu..?! Bikin tebak-tebakan saja pakai mikir juga." protes Si Beng tidak sabar.

"Ya sudah, Nih tebakannya. Bagaimana cara Babi lewat di depan buaya yang banyak?Sedangkan jalan itu adalah jalan satu-satunya?"

"Ng??!! Minta izin ke paaya suaminya buaya dulu."

"Haahaa.. Salah."

"Ngasih tahu ke buaya kalau babi itu temannya Aya anaknya buaya."

"Haahhaa.. bisa saja tapi bukan itu jawabannya."

"Nyeraaah !!" teriak Si Beng spontan.

"Jawabannya langsung lewat saja! Soalnya buayanya sudah tahu aturan agama Islam. Haram kalau dimakan!! Yee.."

"Haa???!!! Kok bisa?! Sejak kapan buaya tahu aturan Islam?!"

"Sejak Buaya kawin sama pa ustadz bapanya Aya, weeeee... hihihii.."

"Sialan.. Sekarang saya." kata Si Beng tidak mau kalah.

"Mmm.. Kenapa laki-laki senang berpikir dan perempuan senang ngomong?"

"Waduh.. ini susah sekali?! Nyerah Saja deh."

"Karena laki-laki punya 2 kepala, perempuan punya 2 mulut. we.."

"Haa.. dua kepala??!! dua mulut?!"

Kang Goler terdiam. Ia berfikir keras mencari maksud dari jawabannya. Dua kepala dan dua mulut. Tidak lama kemudian raut mukanya berubah warna. Sumringah mengetahui maksudnya.

"Haahaahaa... Jawabanya geres yaa?"

"Tau aja. hihihi.."

"Sekarang saya neh. Apa persamaannya gajah sama beruang?"

"Sama-sama tidak kuat kalau diangkat sendirian."

"Haa?! Pernah nyoba gitu?"

"Gak bakalan."

"Syukur dah. Salah."

"Sama sama bukan punya saya."

"Bukan itu."

"Sama-sama tidak bisa mancing."

"Salaaah.."

"Ng.. Apa lagi ya?! Oo.. Sama-sama besar."

"Bukaaan..!! Nyerah ya?"

"Ya udah nyerah saja. Apa jawabannya?"

"Jawabannya sama-sama mukanya mirip kamu. Hihihi.."

"Sialaaaan..!!! Tidak lucuuuuu..!! Sekarang saya. Kenapa anak kelinci kalau berjalan suka melompat-lompat?"

"Ya emang sudah dari sananya gitu." jawab Kang Goler sekenanya.

"Salah. Jawabannya karena dia senang muka ibunya mirip istri Akang. Weeee.."

"Ush.. Sial kena balas dah."

Tiba-tiba air menetes dari langit hitam. Sedikit demi sedikit. Mereka mendongak memandang langit. Langit yang sudah tertutup gumpalan awan hitam. kilat merah membelah langit sesekali meramaikan hari.

Seolah diberi aba-aba, secepat kilat mereka berebut saling mendahului membereskan perlengkapan pancing. Untuk selanjutnya berhamburan lari menuju gubuk pematang sawah tidak jauh dari kali.

Tidak hanya mereka di gubuk itu. Sepuluh. Bukan, namun lebih dari sepuluh orang berteduh di gubuk pematang sawah. Kecil tapi cukup untuk menampung lebih dari sepuluh orang.

Kang Goler melihat-lihat sekeliling. Kulit kuning langsat dan tubuh tinggi semampai. Rambut poni dan panjang sebatas bahu. Hanya beberapa helai Berwarna merah di antara warna hitam. Kaos merah jambu dan celana levis yang ia kenakan terlihat cocok dan cantik untuk wanita muda itu.

"Ush.. Dasar mata keranjang! Akang nih." Bisik Si Beng menegur sambil matanya memandang wanita cantik yang ia lihat.

Kang Goler tidak menghiraukan. Terpesona dengan kecantikan wanita di antara kerumunan gubuk pematang sawah. Seolah kena hipnotis, matanya tak bergeming memandangi pesonanya.

"Saya laporin ke Nyi Yuli tahu rasa kamu." kembali Si Beng berbisik.

Kang goler terperangah. Tersadar setelah mendengar nama istrinya disebut. Berusaha sadar dari pesona yang menghipnotisnya. Ia pun mengalihkan pandangan pada Si Beng.

"Jangan ya."

Dengan mimik muka dibuat cengar-cengir memelas, Kang Goler merayu. Si Beng hanya Acuh.

"Ayolah. Kamukan sahabat saya. Satu-satunya lagi." Kembali Kang Goler merayu. Si Beng masih acuh.

"Ng.. Gitunya. Ya udah kalau dirayu tidak mempan. Nih tak kasih jurus jewer."

"Eiiit..?! Hehehe.. Iya tidak.."

Si Beng berkelit menghindar. Sedikit menjauh tapi tidak jauh. Mereka pun cengar-cengir. Tertawa lepas. Hujan masih deras Si Beng garuk-garuk kepala menahan kesal. Lain halnya dengan Kang Goler. Nyabutin bulu hidung. Adauuw.. adauuw...hihi.

Kembali matanya tertuju pada wanita itu. Ada yang aneh dengan apa yang ia lihat. Kini matanya menyusuri sekitar. Ada yang ia cari tapi tidak ada. Aneh.

" Tidak ada?! Ke mana perginya?!"

"Apanya yang tidak ada kang?" tanya Si Beng heran.

Tida ada jawaban. Ia tidak menghiraukan ucapan sahabatnya. Terus menyusuri sekeliling. Tapi yang dicari tidak ada.

"Kang.."

"Haa.." Kang Goler tersentak.

"Akang cari apa?"

"Anu, Wanita itu kok tidak ada? Padahal hujan deres sekali. Tidak mungkin kalau dia nekat pergi."

Si Beng mengangguk. Turut merasa aneh dengan hilangnya yang tiba-tiba. Akhirnya mereka memutuskan untuk menanyakan pada beberapa orang yang semula berteduh tepat di dekat wanita tadi. Namun, orang-orang itu tidak tahu dan dari tadi tidak merasa ada wanita cantik berdiri di dekatnya.

"Aneh?! Padahal aku melihat jelas dengan mata kepala sendiri. Tapi?! Kenapa orang-orang itu tidak merasa ada?!" Kata Kang Goler pelan.

"Betul kang. Saya juga melihat wanita itu jelas sekali. Atau, jangan-jangan apa yang kita lihat itu hantu?"

"Ush.. Tidak mungkin beng. Hari masih siang gini. Lagian yang namanya hantu atau setan tidak akan berani gangguin saya Beng."

"Tidak berani?! Kok bisa?"

"Tentu saja bisa. Buktinya tidak kelihatan hantunya. Itu artinya tidak berani alias takut sama saya kan. hihihi.."

"Mmm.. Dasaarr.. itu mah bukan takut kang. Tapi, sudah wujudnya hantu seperti itu. Tidak terlihat sama mata kepala telanjang."

Hujan sudah berhenti. Namun hari masih gelap. Gumpalan awan sudah berkurang dan mereka berarak meninggalkan langit pesawahan. Petanipun berhamburan penuh semangat melanjutkan kesibukannya. Mereka. Kang Goler dan Si Beng. Masih diselimuti rasa heran. Belum mau beranjak dari gubuk. Mata mereka masih saja mengawasi sekitar. Namun, yang di tuju tetap tidak ada.

Kemana wanita itu? Siapa wanita itu? penasaran? tunggu posting selanjutnya ya..

Oooaaap.. udah Nguuaaaanntuk akunya neh. Tidur dulu ya.

Read More

10 Fenomena di langit hitam

Langit hitam dengan sinar bulan tinggal sepenggal. Milyaran cahaya membentuk titik-titik putih berserakan mewarnai malam. Tidak henti-hentinya ia berdecak kagum. Terlalu sering ia mendongak memandang hamparan hitam. ufh, Sungguh Maha Besar Engkau Ya Allah.

"Aduh.. aduh.. kelihatannya asik sekali ngelihatin langit terus. Ada apa sih kang?" ucap Nyi Eneng sambil meletakan secangkir kopi dan ubi rebus di amben tepat di hadapan Kang Goler.

"Tidak ada apa-apa tuh neng. Akang hanya kagum dengan keindahan langit. Indah sekali ya neng?" kata Kang Goler menunjuk ke arah gugusan bintang membentuk rasi.

"Iyah Kang. Tapi kang, kata orang tua zaman dulu siapa saja yang bisa menghitung satu persatu bintang itu. Dia akan jadi orang pintar. Betul tidak kang?"

"Hahaha.. itu sih tahayul. Atau cuma candaan orang tua dulu. Mana bisa menghitung bintang yang acak-acakan gitu satu persatu. Tidak mungkinlah."

"Tapi ada benarnya kang."

"Tidak sama sekali. Mustahil. Gini saja, sok Eneng bayangin saja. Ada tidak atau ada yang mau menghitung satu-persatu tidak? Ikan teri yang beratnya seton."

"Haaa...???!! Ya, tidak ada yang mau lah kang."

Eneng cemberut menahan kesal guyonannya. Sementara Kang Goler cengar-cengir melihat kesal Eneng. Ya, rasa gemas dan sayang terpancar dalam pembicaraan mereka. Romantisme ala Kampung Kali Becek.

"Oo iya kang, Tadi sore Eneng lihat akang bawa kertas. Kertas apa kang?"

"Maksud eneng kertas ini."

Kang Goler menunjukan beberapa lembar kertas bertulis dibalas anggukan Eneng.

"Ini artikel dari internet yang akang cetak. Sore tadi, sebelum akang pulang mampir dulu ke balai desa buat nyari informasi. Dan artikel ini yang akang dapat. Akang baca ya artikelnya."


10 Fenomena Antariksa Paling Misterius


1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun. Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist

2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979. Credit: NASA-MSFC.

3. Materi Gelap (Dark Matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini. Credit: Andrey Kravtsov.

4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini. Credit: Henze/NASA.

5. Energi Vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta. Credit: NASA-JSC-ES&IA.

6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda. Credit: NASA-MSFC.

7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison.

8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi. Credit: ESO.

9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius). Credit: NASA/WMAP Science Team.

10. Antimateri

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri. Credit: Penn State U. /NASA-MSFC.
Sumber Info

"Gimana Neng? Bagus kan info artikelnya?"

"Ah, Akang ini. Nanyanya jangan ke Eneng dong. Tuh, ke Sahabat KLIK."

"Oiya.. Sahabat klik, gimana artikelnya? Menarik tidak? Sok kasih komentar kamu, apa saja komennya yang penting gak spam."
Read More

Kang Goler Berkenalan Dengan Pagerank

"Saya mau bikin situs buat nyalurin bakat menulis saya yang sudah lama disimpan Beng." Ucap Kang Goler di sela-sela kesibukannya menyiapkan umpan pancing.

"Situs?! Apa itu situs kang?" Tanya Si Beng tidak mengerti.

"Nah ini contoh orang yang sudah ketinggalan zaman. Sama Situs saja tidak tahu. Makanya sering-sering main ke kantor desa. Di sana tuh ada komputer yang disediakan khusus buat masyarakat yang mau tahu perkembangan informasi melalui internet. Nah di Internet itu lah ada semacam majalah atau koran yang memberikan informasi apa saja. Orang biasanya menyebutnya situs, web atau blog. Trus yang punya atau yang mengelola situs itu dinamakan webmaster atau admin."

"Waduh, hebat sekali akang ini. Trus buat apa akang mau buka situs segala"

"Saya tuh akan menjadi penulis terkenal Beng. Saya mau menunjukan pada dunia, kalau tulisan saya bagus dan banyak yang baca melalui situs saya. Situsnya saya kasih nama GolerTea DotCom."

"Wah.. wah.. wah.. Optimis sekali akang tuh. Tapi akang tuh sudah tahu cara-caranya bagaimana kalau situsnya bisa cepat terkenal?"

"Tentu saja. Menurut ilmu yang saya dapat dari internet. Ada alat ukur dalam menilai peringkat situs dengan melihat jumlah pengunjung yang datang ke situs. Namanya Pagerank yang punya Google."

"Hebat sekali Si Pagerank bisa ngukur jumlah pengunjung. Si Pagerank bisa menghitung jumlah ikan dan harganya juga ya kang?"

"Ush, Ya tidak bisa Beng. Pagerank adalah nilai numerik yang menunjukkan betapa pentingnya halaman situs. Cara kerjanya menggunakan algoritma tertentu untuk merangking situs yang terdiri dari lebih dari 100 macam kriteria yang berbeda dalam perhitungannya. Google memberikan harga terhadap blog dan memberikan nilai tergantung seberapa penting halaman blog tersebut. Supaya situs saya tuh bisa tinggi pageranknya yang artinya tulisan saya banyak yang baca caranya banyak backlink dari tempat yang kita telah koleksi. Semakin banyak link yang menuju ke halaman blog, semakin tinggi peringkat yang kita miliki. Pagerank hanya tergantung dari berapa banyak backlink. Tulisannya harus bagus dan asli buatan sendiri. Sering-sering submit atau berkunjung dan ngenalin situsnya. Tukeran link atau alamat situs. Pokoknya banyak cara."

"Emang Si Pagerank tinggi penting sekali gitu?"

"Kalau buat menjamin banyak yang baca sih tulisan saya sih tidak menjamin. Tapi Google masih terus melakukan update pagerank. Ini artinya pagerank masih memiliki peran penting dalam penentuan peringkat situs atau web dalam hasil pencarian."

"Oooo.." Si Beng meng okan kalaupun ia tidak mengerti apa yang dikatakan Kang Goler. Karena mata dan pikirannya lebih tertuju pada pancing di tepi sungai itu.

"Nah tidak lama lagi kamu akan melihat Kang Goler yang sekarang berbeda dengan Kang Goler yang akan datang."

"Haa.. Beda?! Beda apanya?"

Si Beng menoleh ke arah Kang Goler dengan pandangan aneh. Kang Goler membalasnya dengan senyuman manis hingga terlihat jejeran gigi berwarna pelanginya. Merah, kuning, hijau dan biru sementara warna putihnya tidak terlihat.

"Maksud akang tumbuh jerawat banyak di mukanya. Trus rambutnya dicat merah mirip Mak lampir nyari sendal jepit. Atau..."

"Aaaa..."

Kang Goler memotong pembicaraan. Mimik mukanya berubah merah putih dan kedua bola matanya memberputar dengan kecepatan 5 detik perputaran.

"Bukan itu. Maksud saya tuh Kang Goler yang tadinya tukang mancing berubah jadi penulis terkenal gitu."

"Ooo.. Lha emangnya akang sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Seperti buku, pulpen, komputer, alat buat bisa internetan."

Kang Goler hanya geleng kepala.

"Lha trus, Gimana buat buat jadi penulisnya kalau belum ada komputer dan alat lainnya?"

"Nah itu yang akan bingung. Gimana ya? Menurut kamu gimana?"

"Uuu.. Dalam mimpi baru bisa kang. Uang dari hasil mancing saja senin kemis puasa. Apa lagi mau beli komputer buat jadi penulis. Dasaaaarrr.."

Read More

Menyibak Rahasia di Balik Mimpi

"Assalamualaikum, Semalam kamu mimpi apa min?" tanya Kang Goler ke Si Mimin yang sedang membersihkan rumput liar di sawah dekat di mana Kang Goler biasa mancing.

Mimin menghentikan kesibukannya sejenak. Ia menoleh dengan tatapan heran, Kang Goler yang tidak biasa dari biasanya.

"Udah jawab saja. Mimpi apa semalam?" Pinta Kang Goler.

Mimin hanya menggelengkan kepala.

"Jangan bohong kamu. Setiap orang kalo habis bangun tidur dia pasti mimpi. Cuma mimpinya itu tidak mau diceritakan atau tidak mau ambil pusing sama mimpi itu. Sok jawab saja Min."

Mimin mendelik tambah heran.

"Betul kang. Saya tidak mimpi. Memangnya ada apa Kang sampai nanyain mimpi saya? Ooo.. Buat pasang togel yah?"

"Ush.. Sembarangan. Togel tuh haram hukumnya. Tidak boleh dilakukan. di dalam Al Qur'an ayat 90 tuh disebutkan bahwa Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Jadi togel atau judi dalam bentuk lainnya tuh perbuatan setan. Haram!" kata Kang Goler tegas dengan nada tinggi layak ustadz yang ditelevisi.

"Trus, kenapa Akang nanyain saya mimpi segala?"

"Saya tuh sedang belajar mentafsirkan mimpi. Siapa tahu dari tafsir saya bisa membantu kamu kamu nantinya."

"Oo..seperti Nabi Yusuf."

"Bukan.. Kalo Nabi Yusuf mendapat ilham dari Allah swt. Seorang Nabi yang dapat petunjuk langsung dari Allah. Jangan dibanding-bandingin sama. Saya orang awam yang lagi belajar. Sok jawab dong mimpi apa kamu tuh?"

"Duh.. Akang tuh belum percaya yah. Saya dari semalam sampai sekarang belum tidur. Soalnya semalam ada wayang golek semalam suntuk di lapangan depan kantor kepala desa. Jadi tidak mimpi."

"Sialan.. Kenapa tidak bilang dari tadi kamu ini. Assalamualaikum.." Sungut Kang Goler kesal lantas meninggalkan Si Mimin menyusuri pematangan sawah.

Udara masih terasa dingin. Mentari baru menampakan sinar menyambut hari baru. Suara kicau burung gereja yang menari di atas pesawahan meliuk-liuk mencari rezeki. Kang Goler yang memanggul beberapa pancing berjalan santai menikmati sejuknya alam pesawahan. Sesekali matanya menoleh kanan kiri seolah ada yang ia cari.

"Assallamualaikum Nyi Ona. Gimana kabar Nyai pagi ini?" sapa Kang Goler.

"Wa alaikum salam. Al Hamdulillah baik Kang." jawab Nyi Ona ramah.

Nyi Ona yang baru tiba di gubuk pengusir burung tampak sibuk membereskan perlengkapan. Arit,cangkul, Parang, dan menu sarapan. Kehidupan tani.

"Semalam Nyi Ona tidurnya pules?" tanya Kang Goler ikut membantu membereskan perlengkapannya.

"Alhamdulillah Kang. Pules."

"Naah, pasti nyai berimimpi indah ya semalam?"

"Ah.. Ada-ada saja Akang ini." Nyi Ona tersipu malu. Kepalanya sedikit ditundukkan.

"Jadi betul dugaan Akang yah. Silahkan ceritakan mimpi nyai semalam. Akang mau tafsirkan mimpinya."

"Waah.. Akang tuh bisa tafsirkan mimpi orang yah?"

"Tidak juga nyai, Akang lagi belajar saja. Siapa tahu berguna buat Nyai dan keluarganya untuk kedepannya nanti. Silahkan cerita nyai."

"Ng.. gimana yah kang. Saya tuh semalam mimpi. Hanya saja tidak tahu mimpi apa. Tidak ingat lagi."

"Aduuh?! Nyai ini. Kenapa bisa lupa nyi? Masa baru beberapa jam sudah lupa? Jangan bohong nyai? Dosa." Tanya Kang Goler sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Betul Kang, saya tuh tidak bohong. Yah, maklum saja kang. Dirumah banyak kerjaan. Jadi tidak sempat mikirin mimpi."

Kang Goler mengangguk-anggukan kepala menyembunyikan perasaan kesal. Lantas ia meninggalkan Nyi Ona tanpa pamitan. Ia menggerutu sendiri. Mulutnya terlalu sering mengeluarkan suara desis persis suara ular mencari mangsa wess..wesss.

Sudah banyak orang yang dia tanyakan mimpinya. Tapi tidak ada satupun yang mau menceritakan.

Mimpi itu adalah pemberian tuhan yang patut kita syukuri. Yah, memang tidak semuanya dari tuhan. Bisa jadi dari hembusan syetan buat ngejerumusin orang supaya tersesat dan mimpi itu yang tidak boleh di ceritakan. Uh, susah juga ya cari orang yang mau menceritakan mimpinya. Ada saja alasannya. Tidak mimpi, lupa, samar-samar, uh.. ada apa sih sama orang-orang ini?

Sungai yang lumayan lebar dengan deras arus amat tenang. Kang Goler mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendapat ikan. Seperti biasa 20 pancing tersedia dan menempatkannya ke tempat yang dirasa banyak ikannya. Hari masih pagi, Baru ia sendiri di sungai itu.

Berteduh di bawah pohon nyiur ia merebahkan pantat. Ia tercenung tentang mimpinya. Pikirannya menerawang menembus batas riakan sungai. Mimpi melihat kambing banyak di padang rumput yang luas tapi tidak ada penggembalanya. Dia menafsirkan bahwa pertanda dia akan mendapat rezeki banyak. Yah, hanya penafsiran yang sifatnya dugaan belaka. Sementara takdir hanya Allah yang mengatur dan Maha Tahu segala detil sekecil dan sesepele apapun.

Ufh, Tepatkah tafsiran mimpi saya ini? Dapat rezeki banyak?? Kalau betul, dari mana datangnya rezeki itu? Apa dari hasil mancing ini? Ah, Tidak mungkin?! Sebanyak-banyaknya ikan yang didapat paling dapetnya 30.000 atau 40.000 perak doang. Tapi..

"Duaarrr.."

"Haiiiit..!!! Ciaaat..!! Huuh...!! haaah..!!"

Kang Goler tersentak kaget. Refleks tubuh mundur kebelakang terhuyung-huyung membentuk kuda-kuda jurus ular nelan permen karet. Beruntung kakinya tepat menyentuh bibir sawah sehingga masih menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Ari Kamu Si Kupret, Hitam gila kayak soang ngagetin saya saja!!" Sentak Kang Goler kesal.

"Maaf.. maaf.." ucap Si Beng menahan tawa.

Si Beng yang tidak lain sahabat karib teman seperjuangan dia. Sama-sama mancing ikan buat mencukupi keperluan hidup sehari-hari. Hidup yang serba tidak berkecukupan mereka jalani tapi mereka tetap ceria dan tidak merasa susah dengan keadaan mereka.

"Lagian masih pagi pake acara ngelamun. Ngelamunin apa sih? Ooo.. saya tahu. Mimpi ya."

"Haa.. Kok bisa tahu? Dari mana kamu tahu kalo saya mikirin mimpi?" tanya Kang Goler heran.

"Tuh, kata tetangga pada heran sama kamu."

"trus, apa kata mereka?"

"Ya tidak cerita apa-apa. Cuma heran doang kenapa kamu belajar tafsir mimpi gitu. Lagian sejak kapan akang tertarik sama tafsir mimpi?"

"Saya tuh tiga hari yang lalu ngedengerin ceramah di masjid kota. Temanya kebetulan tentang tafsir mimpi. Nah saya penasaran sama ilmu tafsir mimpi ini. Lantas saya bertanya lebih jauh setelah pengajian itu ke pa ustadznya."

"Waah.. Kenapa saya tidak diajak kalo akang tuh ke kota? Ah, Akang tidak setia kawan." "Bukan begitu min, Saya tuh sudah ke rumah kamu. Tapi kata istri kamu tidak ada. Lagi pergi ke rumah Mamang kamu. Trus.. ya saya tinggal saja."

"Ooo.. Trus gimana kata ustadznya?"

"Ng.. nanti saja deh diceritainnya. Soalnya sekarang saya lagi bingung sama mimpi saya kalau ditafsirkannya pertanda akan dapet rezeki banyak. Nah, dari mana rezekinya itu yang saya bingung gitu?"

"Mmm.. Ya dari Allah swt pastinya kang. Akang kan sudah sering mendengar ceramah dari banyak ustadz. Pasti sudah tahu banyak tentang islam. Kenapa jadi bingung gitu? Kayak bukan Kang Goler yang saya kenal saja." timpal Si Beng sambil meletakan pancing kesana kemari.

Kang Goler tercenung dengan ucapan dia. Ia terpaku seolah tidak percaya dengan perubahan ia sekarang. Betulkah ia sudah berubah. Ia pun teringat dengan ucapan ustadz tentang takdir dan rahasia di balik takdir.

Banyak ulasan masalah takdir atau qadha dan qadar diberbagai buku dan media. Bahkan kadang kala masalah ini menjadi perdebatan di kalangan Umat Islam. Rahasia Allah yang wajib diimani. Ketetapan jalan hidup setiap ciptaanNya yang sudah tertulis dan tersusun oleh Sang Maha Pencipta. Kehidupan yang akan datang adalah misteri dan rahasia Allah. Tidak usah terpaku tentang apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Jalani dan berusaha meningkatkan iman dan takwa untuk persiapan bekal kelak di kehidupan setelah kematian nanti adalah kewajiban yang harus kita lakukan. Itu yang harus kita lakukan. Itu yang harus dipersiapkan.

"Nah.. loh.. jadi bengong lagi. Nih lihat pancing akang sudah dapet ikannya." ucap Si Beng menunjukan hasil pancing milik Kang Goler.

Kang Goler tersenyum sambil berucap Al Hamdulillah melihat ikan pertama yang didapat. Inilah rezeki pemberian Sang Maha Pemberi Rezeki. Asanya mulai tumbuh mensikapi hidup yang ia jalani.

Naah.. gimana ceritanya bagus tidak? Sok dikomentari tapi yang sopan yah. Okeh..

Read More

Tiga Singkong

Diobok-obok airnya diobok-obok.
Ada ikannya kecil-kecil pada mabok.
Diambil ikannya digandul-gandul...
ku dapat duit buat dapur bisa ngebul... cihuuuy...

Saduran lagu Joshua dinyanyikan Kang Goler dengan muka sumringah sedang membawa sekeranjang ikan lele hasil mancing di kali menuju pasar. Berkali-kali ia menghentikan langkah untuk menggoyang-goyangkan pantat mengikuti alunan lagu meramaikan suasana hatinya yang ceria. Terkadang pula disertai siulan berirama cempreng terdengar meluncur ke udara diterik mentari siang. Desir angin meniupkan pepohonan rindang perkampungan.

Di benaknya tersirat keinginan yang akan dia dapatkan dari hasil jual tangkapan ikannya. Cukup banyak hasil tangkapan ikan kali ini. Lauknya tempe, pake sambel tomat, lalapnya daun kemangi, ditambah kerupuk kriuuk..kriuuk.. wahh.. pokoknya siiip lah.

Di pasar tumpah ruah. Mentari sudah condong 130 derajat suasana masih terlihat ramai. Kang Goler yang sudah hafal jalan ke tempat di mana penjual ikan langganannya berjualan langsung meluncur berdesakan di antara keramaian pasar.

"Lur.. Kali ini ikannya banyak. Berapa duit?" kata Kang Goler sesampainya.

Yang dipanggil Lur diam sejenak. Matanya mengamati dua keranjng ikan.

"20.000 perak Kang." tawar Lur mantap.

Kang Goler mendelik heran, "Wuiih..?! Yang bener saja Lur. Ikan segini banyak dibandrol 20.000 perak. 50.000 saja Lur. Soalnya jenis ikan ini sangat langka dan cepet lakunya."

"Ah.. Kau ini. Saya nih sudah tahu semua jenis ikan. Apalagi macam ikan lele cap kali ini."

"Eeit.. tunggu dulu lur." potong Kang Goler, "Ikan ini jelas beda sama lele cap kali, Lur."

"Ah kau ini. Apa bedanya?" Tanya Lur heran.

"Bedanya kalo lele cap kali mancingnya harus nunggu lama."

"Nah loh.. Trus kalo ikan ini?"

"Harus sabar." jawab Kang Goler sekenanya.

"Sialan.. itu mah sama-sama nunggu umpan dimakan ikan sempruuuul!! sudah!! 40.000! Titik, gak pake nego!"

Kang Goler nyengir kuda. Terpaksa ia menerima uang tersebut.

Iwak peyek.. Nasi jagung..
Biar jelek.. Bisa nabung..
Nasi aking.. Iwak tongkol..
kamu kencing.. Au jengkol..

Dalam perjalanan pulang Kembali Kang Goler bernyanyi diselingi suara siulan merdu. Dengan gaya khas bikin geleng kepala mata yang melihat ia menyusuri jalan setapak. Kampung Kali Becek dengan penduduk masih sedikit dan penghasilan yang kurang beruntung membuat Kang Goler mengelus dada.

Ah.. Biar miskin kalo hidup dibawa senang hati rasanya tentram. Dari pada kaya hidup dipusingin sama banyak hutang, anak badung tidak bisa diatur, istri mintanya yang aneh-aneh, ditambah lagi hartanya takut ada yang nyuri.. hrrr.. streees... pikir Kang Goler sambil melihat keadaan rumah penduduk yang amat sangat sederhana sekali. Persis sama dengan keadaan rumahnya.

Samar-samar suara tangis terdengar. Kang Goler menghentikan langkahnya. Toleh kanan kiri. Di bawah pohon beringin tampak seorang gadis kecil duduk menundukkan kepala dengan kedua tangannya melingkar erat perutnya.

Merasa iba dan sudah mengenal betul gadis itu. Ia mendekatinya.

"Nong. Kenapa kamu menangis?" tanya Kang Goler .

Si Gadis mendongak.

"Ada apa?" kembali Kang Goler bertanya.

"Lapar." jawabnya lirih.

"Kenapa Nong lapar?"

"Saya belum makan mang.."

"Nah.. tuh tau jawabannya. Sana makan. Bukannya nangis."

Gadis cilik melongo. Diam beberapa saat, "Huaaa..ha.."

"Ai.. Diaaam!!"

Kang Goler tersentak kaget. Ia mengalihkan pandangan. Seorang ibu muda mendekatinya. "Maafin anak saya kang."

Ibu muda itu menarik paksa anaknya.

"Tunggu sebentar Nyi!" Kang Goler menenangkan ibu muda itu, "Anak ibu lapar."

"Saya tahu Kang."

"Kalau tahu, kenapa tidak dikasih makan?"

"Saya lagi nunggu suami pulang."

"Nah loh, Kan bisa nyusul makannya."

"Ng.. Di rumah tidak ada makanan yang bisa di makan, kang."

Kang Goler tersentak kaget mendengar jawaban ibu Ai. Jawaban ini mengingatkan istri dan anaknya di rumah. Persis Ai dan ibunya menahan lapar menunggu suami membawa makanan. Tanpa pikir panjang Kang Goler membagi dua barang bawaanya untuk diberikan kepada mereka. Ragu-ragu Ibu Ai menerima pemberiannya.

"Tidak apa. Ambillah." Kata Kang Goler mantap.

Dengan nafas lega Kang Goler melanjutkan perjalanan pulang. Dari kejauhan tampak rumah di mana ia tinggal sudah menunggu sang istri di depan pintu menyambut kedatangan suami tercinta. Sebagai mana layaknya sepasang suami istri sekalipun kehidupan mereka serba tidak berkecukupan. Mereka menampakkan keceriaan, Keharmonisan, dan menerima apa yang ia dapat.

Hidup jauh dari kebisingan kota. Keruwetan tetek bengek persoalan hidup yang ditampakan strees. Kehidupan Kampung Kali Becek yang sunyi tapi damai. Yah.. jarak antara rumah satu penduduk dengan rumah berjauhan tapi tali silaturahmi mereka terjaga. Kegiatan gotong royong, bergiliran ronda, musyawarah mencari solusi dan kegiatan lainnya masih aktif digalakan.

Di meja makan telah tersaji menu makanan. Aroma kelezatan menebar menusuk rongga hidung menambah selera. "Na.. Aji. Biasanya kita makan apa adanya. Sekarang waktunya makan enak."

"Iya Bah. Ada tempe, sambel, wah.. pake lalap kemangi lagi.. hmmmm... nikmat deh"

"Makaaan.."

"Eiiit.." Potong Eneng istri Kang Goler mencegah. "Sebelum makan berdoa dulu."

Di sela pembacaan doa suara pintu diketuk terdengar jelas. Mereka terpaku, menoleh ke arah suara. Eneng tersenyum lantas meninggalkan mereka yang menjadi patung hidup. Tidak lama kemudian ia kembali ditemani enam anak berpakaian lusuh. Tanpa di beri komando keenam anak ini memakan habis makanan yang tersedia di meja makan.

Kang Goler melirik istrinya heran. Ema hanya mengangkat bahu, sementara Aji anak semata wayangnya garuk kepala. Makanan habis tanpa sisa.

"Ma.. Mang Goler.. Trima kasih. kami sudah kenyang" jawab yang paling tua mewakilinya.

Semula mereka akan merasakan makan lezat. Sekarang hanya tumpukan piring kotor. Terdiam menatap meja makan penuh kotoran perabot. Wesss.. tiba-tiba saja aji berlari kecil keluar rumah. Tidak nunggu lama ia sudah kembali dengan tiga buah singkong.

"Pas aji pulang sekolah. Aji melihat kakek lagi mungutin singkong yang terserak. Aji kira habis terjatuh dari sepedanyan. Trus Aji bantu. Eee.. Aji di kasih 3 singkong." kata aji menjelaskan.

Mereka pun kembali ceria. Sekalipun tidak makan lezat yang namanya perut lapar. Ubi rebus pun jadi terasa lezat. heee...hee...

Demikian sekelumit cerita fiktif sekiranya ada kesamaan tokoh atau tempat itu hanya kebetulan saja. Yang aku buat adalah mencoba memberikan suguhan ringan yang bisa memotivasi diri menjalani hidup apa adanya dengan penuh ceria yang tidak usah dibuat pusing.

Kata ustadz Setiap kejadian hidup pasti ada hikmah di balik kejadian itu. Perjalanan hidup selalu berganti peran. Entah senang, sedih, tawa, tangis, lapar, kenyang, susah, mudah semua episode hidup pasti menghampiri kehidupan kita. Tinggal kitanya saja mensikapi hidup. Bukan memilik harta berlimpah yang membuat hidup bahagia karena bisa jadi harta menjadi bumerang kehidupan. Tapi memiliki istri dan anak yang menerima keadaan hidup sekalipun teramat sulit dan pedih. Gituu.. kata ustadz mah.. bukan kata saya.. si penulis cerita ini.

okeh.. eiiit.. jangan lupa komentar kamu.

Read More

Suara Di Langit Biru

Pagi yang cerah di beranda rumah amat sangat sederhana sekali. Dinding terbuat dari anyaman bambu dan beratap genteng banyak bolong-bolong Kang Goler duduk lesu di balai bambu. Muka kusut, tubuh bau apek dan pakaian yang dikenakannya terlihat kucel memandang alam menghembuskan angin sepoi.

Berkali-kali ia garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Berkali-kali pula ia berteriak gilaaaaa...!! orang kaya udah pada gilaaa...!!. Berkali-kali pula ia dimaki tetangga yang kebetulan melewati beranda rumahnya.

"Waduh.. waduh.. pagi yang cerah gini bukannya disambut dengan semangat empat lima. Eee.. malah kayak kambing ngembeeek kehilangan kalung tali serabut." sapa Si Beng menghampirinya.

Kang Goler tidak menghiraukan ucapannya. Dipandanginya langit biru lekat-lekat.

"Ada apa Kang?"

Kang Goler menoleh sebentar. Ia menghela nafas, "Saya lagi bingung Beng."

"Oalaaa.. bingung. Baru kali ini temanku bingung, Sok Cerita ada apa nih?"

"Saya heran sama orang kaya.. yang di TV. Hartanya udah buanyak. Tapi kok masih korupsi. Mau dibawa kemana uang nya ya? Di bawa mati? gak bisa. Dimakan sendiri? Gak bakal abis? Trus koruptor vonisnya cuma 5 tahun penjara. Ini gimana peradilan negara kita ya? padahal kalo saya ingat sabda nabi kita, bahwa yang namanya maling tangannya harus dipotong. Tapi ini maling rakyat. Lebih jahat dari maling biasa.. eee.. 5 tahun.. belum ditambah potongan-potongan remisi bisa tinggal setahun doang. Trus ruang penjaranya mana kayak hotel berbintang sepuluh lagi. Apa tidak gila."

"Ya.. sabar saja Kang."

"Gak bisa sabar!" potong Kang Goler emosi. "Ini tidak boleh dibiarin. Ini harus dibenerin."

"Dibenerin gimana kang? Lha emang keadaannya sudah seperti itu. Kita sebagai rakyat biasa cuma bisa nonton, marah, dan pasrah doang."

"Nah ini contoh rakyat lemah yang tidak bisa berbuat untuk negaranya. Bisanya pasrah..pasrah..dan pasrah.."

"Truss.. Maunya gimana?"

Kang Goler diam terpaku. Matanya kedip-kedip. Tidak lama kemudian kedua bola matanya bergerak memutar berlawanan arah.

"Haaaaa.. saya punya ide bagus nih?" teriak Kang Goler memekak telinga. Si Beng tersentak, kontan tubuhnya jungkir balik dan berdiri membentuk kuda-kuda jurus ikan makan ayam. Jurus baru yang ia ciptakan ketika mancing di sungai becek sambil makan ayam.

"Gimana kalo kita buat tulisan di media blogspot? Bagus kan?"

"Mmm... emangnya Akang bisa tulis baca?" sindir Sibeng.

Kang Goler menggelengkan kepala

"Yaa... Gimana mau benerin buat negara. Benerin dewek saja beloooon bisa hrr.... Akang ini. Sudah, sekarang mah waktunya mancing. Trus kalo dapet, ikannya kita jual buat dapur. Kalo gak dapet, puasa... Okeh..."

Heheeheee.. Demikian Sekelumit percakapan di kampung seberang yang hanya bisa berteriak di langit biru. Koar kemarahan ketika melihat tontonan kekeruhan. Karena ilmu dan kemampuan yang terbatas, ia hanya bisa berkoar yang tidak akan sampai pada penyelesaian. Suara hati yang menuntut keadilan yang pupus di belantara biru langit.

Yap.. kesabaran dan mempercayakan sepenuhnya adalah jalan satu-satunya buat negara. Ok.. jangan lupa tinggalin komentar kamu ya..

Read More

Nasehat Cerita Si Kabayan

Banyak sekali contoh kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan nasehat untuk kita umat islamyang mau merenungi dan berfikir. Bukan hanya mendengar ceramah atau pidato dari ustadz.Tapi juga dalam bentuk cerita fiktif yang mampu memberikan rasa tercerap ke hati.

Salah satu nasehat dalam bentuk cerita salah satunya cerita si kabayan. Subhanallah.. Ceritaini bagus dan humoris dan sekiranya perlu untuk kita renungkan isi percakapan ini.

Cerita ini saya kutip dari http://kangdedy.blogspot.com yang cukup lama, dan perlunya diposting kembali oleh karena cerita ini mampu menyentil hati kering saya. Yap sedikit menggelitik dan mampu membuat ego tertawa.

Semoga apa yang aku lakukan bisa berbagi tawa dan jangan lupa tulis komentar kamu kalo udah baca.. jangan lupa ya...

Sikabayan Mencari Tuhan

Si Kabayan seorang laki-laki yang beasal dari desa, telah lima tahun menuntut ilmu di negeri paman sam. Suatu hari... ia kembali ke desanya.

Nyai Iteng (Istrinya) merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada diri sang suami (Kabayan). Kabayan yang dulunya rajin shalat... kini ga pernah lagi terlihat pergi ke masjid "boro-boro ke masjid... shalat di rumahpun ga pernah"

Iteung penasaran dan menanyakan kepada sang suami kenapa dia menjadi berubah. "Kang Kabayan! Iteung mah ngerasa aneh sama akang!" Kata iteung heran.

"Aneh kenapa atuh nyi!" Jawab kang Kabayan.

"Kenapa sekarang akang jarang shalat... jarang ngaji.... dan ga pernah pergi ke masjid!" tambah iteung.

"Sekarang saya punya keyakinan baru dari negeri paman sam sana iteung!" jawab Kabayan dengan nada tinggi.

"Astaghfirullah....! kenapa akang jadi begini?" Iteung sedih.

"Sudahlah iteung... kamu bawa saja kiayi atau ustad paling hebat di kampung ini! dia pasti ga bisa jawab pertanyaan akang, dia pasti jadi pengikut akang" Kata Kabayan dengan sombong.

Iteung merasa khawatir... iapun bergegas memanggil ustad Asep, salah satu guru ngaji di kampung tetangga.

Atas panggilan Iteung, datanglah sang ustad ke rumah si Kabayan. "Anda siapa?" tanya kabayan.

"Saya ustad Asep, dari kampung sebelah"

"Benar kamu ustad? kalo benar kamu ustad... dan kamu percaya bahwa tuhan itu ada, kamu pasti bisa menjawab pertanyaan saya. Tetapi kalau tidak bisa... tinggalkan saja agamamu itu!" Kabayan menantang sang ustad...

"Isya Allah... jika Allah mengijinkan saya akan menjawabnya." Kata ustad

"Kamu jangan yakin dulu... di Amerika saja, waktu saya kuliah... Profesor paling pintar sekalipun tidak ada yang bisa menjawab" Hardik Kabayan dengan yakin.

"Kalau begitu... pertanyaan apa yang akan kang Kabayan tujukan pada saya?" Tanya ustad.

"Begini....
1. Kalau benar tuhan itu ada, tunjukan wujud tuhan kepada saya.
2. Kalau benar manusia mempunyai takdir, apa itu takdir dan tunjukan pula pada saya.
3. Setan itu kan diciptakan dari Api, lalu kenapa tuhan memasukan setan ke dalam neraka?
bukankah neraka juga terbuat dari api? apakah setan akan merasa sakit dengan api? mengapa tuhan tidak berfikir sampai kesitu?" Tanya kang Kabayan

"PLAK...." (itu gambaran saya tentang suara tamparan) tiba-tiba sang ustad menampar pipi Kabayan dengan keras.

"Aduh.... kenapa kamu menampar saya? kamu marah? kalau tidak bisa membuktikan jangan marah!" kata Kabayan

Sang ustad tersenyum. "Itu adalah jawaban dari ketiga pertanyaan akang"

Kabayan : "Kalau kalah jangan marah..."

Ustad : "Bagai mana rasa tamparan saya"

Kabayan : "Sakit!"

Ustad : "Akang percaya rasa sakit itu ada?"

Kabayan : "Saya percaya!"

Ustad : "Tunjukan wujud sakit itu pada saya"

Kabayan : "Saya tidak bisa menunjukan wujudnya"

Ustad : "Itulah jawaban pertanyan pertama anda. Sesungguhnya Tuhan itu ada namun manusia tidak akan mampu melihat wujudnya"

Ustad : "Apakah sebelum saya datang Akang berfikir akan merima tamparan dari saya hari ini?"

Kabayan : "Tidak!"

Ustad : "itulah yang dinamakan takdir..."

Ustad : "terbuat dari apa tangan saya?"

Kabayan : "Kulit..."

Ustad : "Terbuat dari apa pipi Akang?"

Kabayan : "Kulit juga."

Ustad : "Bagaimana rasa tamparan saya?"

Kabayan : "sakit!"

Ustad : "Walaupun setan terbuat dari api dan neraka pun terbuat dari api... jika Tuhan berkehendak maka neraka merupakan tempat yang menyakitkan bagi setan"

Mendengar jawaban dari sang ustad... sikabayan terdiam.

Read More

Aliran Sesat Yang Menggeroggoti Umat Islam

Kemerosotan moral sudah tidak bisa dihindari dan maklum adanya. Hantaman fitnah dari segala penjuru sudah sulit untuk dihindari. Terlebih arus revolusi informasi yang sedemikian cepat memungkinkan kebebasan tanpa batas yang serba kebablasan telah membudaya di kalangan generasi sekarang.

Terorisme, korupsi, pertikaian antar kelompok, perzinahan, pembunuhan tanpa sebab atau dengan sebab, kebodohan umat yang mudah dibodohi, dan masih banyak kasus lainnya sebagai contoh kemerosotan moral sebagai dampak dari arus revolusi informasi yang memudahkan fitnah menembus ruang pembatas.

Khusus menyoroti tumbuhnya berbagai aliran sesat yang menggerogoti ummat islam menjamur, memangsa kebodohan umat tanpa didikan agama. Ada apa semua ini? Apakah ini adalah salah satu tanda diantara tanda-tanda kiamat sudah dekat.

Hadis riwayat Usamah ra.: Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra, ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah haraj itu? Beliau menjawab: Pembunuhan, pembunuhan. (Shahih Muslim No.5143)

Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)


Yap.. inilah seklumit masa penuh fitnah. Perkuat IMTAK bekali diri dengan Ilmu. Karena suka tidak suka fitnah akan terus menghantam tidak pernah berhenti.

Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2007 menetapkan 10 kriteria aliran sesat, yaitu sebagai berikut:

1. Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam
2. Meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (Al Qur’an dan Sunnah)
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur’an
4. Mengingkari autentisitas dan kebenaran Al Qur’an
5. Menafsirkan Al Qur’an yang tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir
6. Mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber ajaran Islam
7. Melecehkan / mendustakan Nabi dan Rasul
8. Meningkari Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir
9. Mengurangi / menambah pokok-pokok ibadah yang tidak ditetapkan syari’ah
10.Mengkafirkan sesama muslim hanya karena bukan kelompoknya Sumber Info

Data aliran sesat dan tersebar di seluruh Indonesia adalah sebagai berikut:
Aliran Ahmadiyah
Ahmadiyah Qadian, di Indonesia dikenal dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Bogor, yakni kelompok yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang mujaddid (pembaharu) dan seorang nabi yang tidak membawa syariat baru.

Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah Qadian sebagai berikut:
Mengimani dan meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad, laki-laki kelahiran India yang mengaku menjadi nabi, adalah nabinya.
Mengimani dan meyakini bahwa "Tadzkirah" yang merupakan kumpulan sajak buatan Mirza Ghulam Ahmad adalah kitab sucinya. Mereka menganggap bahwa wahyu adalah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad.
Mengimani dan meyakini bahwa kitab "Tadzkirah" derajatnya sama dengan Alquran.
Mengimani dan meyakini bahwa wahyu dan kenabian tidak terputus dengan diutusnya Nabi Muhammad saw. Mereka beranggapan bahwa risalah kenabian terus berlanjut sampai hari kiamat.
Mengimani dan meyakini bahwa Rabwah dan Qadian di India adalah tempat suci sebagaimana Mekah dan Madinah.
Mengimani dan meyakini bahwa surga berada di Qadian dan Rabwah. Mereka menganggap bahwa keduanya sebagai tempat turunnya wahyu.
Wanita Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki di luar Ahmadiyah, namun laki-laki Ahmadiyah boleh menikah dengan wanita di luar Ahmadiyah.
Haram hukumnya salat bermakmum dengan orang di luar Ahmadiyah.
Ahmadiyah Lahore, di Indonesia dikenal dengan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Yogyakarta). Secara umum kelompok ini tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, melainkan hanya sekedar mujaddid dari ajaran Islam .

Ahmadiyah Lahore mempunyai keyakinan bahwa mereka:
Percaya pada semua aqidah dan hukum-hukum yang tercantum dalam al Quran dan Hadits, dan percaya pada semua perkara agama yang telah disetujui oleh para ulama salaf dan Ahlus-Sunnah wal Jama'ah, dan yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir.
Nabi Muhammad SAW adalah khatamun-nabiyyin. Sesudahnya tidak akan datang nabi lagi, baik nabi lama maupun nabi baru.
Sesudah Nabi Muhammad SAW, malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwat kepada siapa pun.
Apabila malaikat Jibril membawa wahyu nubuwwat (wahyu risalat) satu kata saja kepada seseorang, maka akan bertentangan dengan ayat: walâkin rasûlillâhi wa khâtamun-nabiyyîn (QS 33:40), dan berarti membuka pintu khatamun-nubuwwat.
Sesudah Nabi Muhammad SAW silsilah wahyu nubuwwat telah tertutup, akan tetapi silsilah wahyu walayat tetap terbuka, agar iman dan akhlak umat tetap cerah dan segar.
Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa di dalam umat ini tetap akan datang auliya Allah, para mujaddid dan para muhaddats, akan tetapi tidak akan datang nabi.
Mirza Ghulam Ahmad adalah mujaddid abad 14 H. Dan menurut Hadits, mujaddid akan tetap ada. Dan kepercayaan kami bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan nabi, tetapi berkedudukan sebagai mujaddid.
Percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad bukan bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman, maka dari itu orang yang tidak percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa disebut kafir.
Seorang muslim, apabila mengucapkan kalimah thayyibah, dia tidak boleh disebut kafir.
Mungkin dia bisa salah, akan tetapi seseorang dengan sebab berbuat salah dan maksiat, tidak bisa disebut kafir.
Ahmadiyah Lahore berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah pelayan dan pengemban misi Nabi Muhammad SAW.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan semenjak tahun 1980 tentang "sesatnya Jema’at Ahmadiyah Qadiyah yang berada di luar Islam", lalu ditegaskan kembali pada fatwa MUI yang dikeluarkan tahun 2005 bahwa "Aliran Ahmadiyah, baik Qodiyani ataupun Lahore, sebagai keluar dari Islam, sesat dan menyesatkan".

Aliran Al Qiyadah
Aliran ini mempercayai bahwa Moshaddeq adalah Masih Al'Mau'ud, Mesias Yang Dijanjikan untuk ummat penganut ajaran Ibrahim / Abraham meliputi Islam (bani Ismail) dan Kristen (bani Ishaq), menggantikan Muhammad dianggap sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 4 Oktober 2007, setelah menjalani penelitian secara subyektif selama 3 bulan karena tidak bersesuaian dengan standar Islam mainstream dan dituduh melakukan sinkretisme agama.

Aliran sesat lainnya antara lain:
Aliran Al Haq
Aliran Al Quran Hijau
Aliran Al Quran Suci
Aliran Amanat Keagungan Ilahi
Aliran Bumi Segandu
Aliran Hidup di Balik Hidup
Aliran Ingkar Sunnah
Aliran Isa Bugis
Aliran Islam Jamaah
Aliran Islam Liberal
Aliran Islam Sejati
Aliran Jam'iyyah Islamiyah
Aliran LDII
Aliran NII
Aliran Pimpinan Juhata
Aliran Salamullah
Aliran Sayuti
Read More